Rabu, 13 September 2017

Penggolongan Obat (Lengkap)



Penggolongan Obat (Lengkap)
Penggolongan obat secara luas dibedakan berdasarkan beberapa hal, diantaranya :
1.      Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
2.      Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat
3.      Penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian
4.      Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian
5.      Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan
6.      Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi
7.      Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya
Diantara banyak penggolongan obat, yang paling populer ialah berdasarkan jenis, kita langsung  sajamembahas penggolongan obat.

1.      Penggolongan obat berdasarkan jenis
Nah bagi penggolongan obat berdasarkan jenis sudah dibahas di artikel sebelumnya kali ini hanya menampilkan contoh dan logo obatnya saja.

  • Obat Bebas



            Contoh Obat Bebas : Parasetamol dan Livron B Plex.

  •  Obat Bebas Terbatas



            Contoh Obat Bebas Terbatas : Antimo, Noza, dan CTM.

  • Obat Keras


            Contoh Obat Keras : Antibiotik

  • Psikotropika
            Contoh Obat Psikotropika : Diazepam, Phenobital, dan lain-lain.
  • ·         Narkotika
            Contoh Narkotika : Opium , ganja, dan lain lain.

2.      Penggolongan obat berdasarkan mekanisme kerja obat dibagi menjadi 5 jenis penggolongan antara lain :
  • obat yang bekerja pada penyebab penyakit, misalnya penyakit akibat bakteri atau mikroba, contoh antibiotik
  • obat yang bekerja untuk mencegah kondisi patologis dari penyakit contoh vaksin, dan serum.
  • obat yang menghilangkan simtomatik/gejala, meredakan nyeri contoh analgesik
  • obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi fungsi zat yang kurang, contoh vitamin dan hormon.
  • pemberian placebo adalah pemberian obat yang tidak mengandung zat aktif, khususnya pada pasien normal yang menganggap dirinya dalam keadaan sakit. contoh aqua pro injeksi dan tablet placebo.
Selain itu dapat dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, seperti obat antihipertensi, kardiak, diuretik, hipnotik, sedatif, dan lain lain.

3.      Penggolongan obat berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian dibagi menjadi 2 golongan :
  • ·       obat dalam yaitu obat obatan yang dikonsumsi peroral, contoh tablet antibiotik, parasetamol tablet
  • ·         obat luar yaitu obat obatan yang dipakai secara topikal/tubuh bagian luar, contoh sulfur, dll

4.      Penggolongan obat berdasarkan cara pemakaian dibagi menjadi beberapa bagian, seperti : 
  • oral : obat yang dikonsumsi melalui mulut kedalam saluran cerna, contoh tablet, kapsul, serbuk, dll 
  • parektal : obat yang dipakai melalui rektum, biasanya digunakan pada pasien yang tidak bisa menelan, pingsan, atau menghendaki efek cepat dan terhindar dari pengaruh pH lambung, FFE di hati, maupun enzim-enzim di dalam tubuh 
  • Sublingual : Sublingual : pemakaian obat dengan meletakkannya dibawah lidah., masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat, contoh obat hipertensi : tablet hisap, hormon-hormon. 
  • Parenteral : obat yang disuntikkan melalui kulit ke aliran darah. baik secara intravena, subkutan, intramuskular, intrakardial.
  •  langsung ke organ, contoh intrakardial 
  • melalui selaput perut, contoh intra peritoneal

5. Penggolongan obat berdasarkan efek yang ditimbulkan dibagi menjadi 2 :
  • sistemik : obat/zat aktif yang masuk kedalam peredaran darah.
  • lokal : obat/zat aktif yang hanya berefek/menyebar/mempengaruhi bagian tertentu tempat obat tersebut berada, seperti pada hidung, mata, kulit, dll 
6. Penggolongan obat berdasarkan daya kerja atau terapi dibagi menjadi 2 golongan :
  • farmakodinamik : obat obat yang bekerja mempengaruhi fisilogis tubuh, contoh hormon dan vitamin
  • kemoterapi : obat obatan yang bekerja secara kimia untuk membasmi parasit/bibit penyakit, mempunyai daya kerja kombinasi.
7.      Penggolongan obat berdasarkan asal obat dan cara pembuatannya dibagi menjadi 2 :
  •  Alamiah  : obat obat yang berasal dari alam (tumbuhan, hewan dan mineral)
    tumbuhan : jamur (antibiotik), kina (kinin), digitalis (glikosida jantung) dll
    hewan       : plasenta, otak menghasilkan serum rabies, kolagen.
    mineral     : vaselin, parafin, talkum/silikat, dll
  • Sintetik     : merupakan cara pembuatan obat dengan melakukan reaksi-reaksi kimia, contohnya minyak gandapura dihasilkan dengan mereaksikan metanol dan asam salisilat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar